Sate Pusut, Kuliner Khas NTB Khusus Hari-hari Besar
Teman-teman tentu begitu akrab dengan makanan sate. Kebanyakan sate terbuat dari bahan dasar daging yang ditusuk dan kemudian dibakar. Rasa manis dan gurih membuat mulut Anda segera mengalir, jika dipikir-pikir, bukan? Dari jalan menuju banyak restoran yang menawarkan menu kuliner ini sebagai andalan.
Beberapa daerah di Indonesia menawarkan beragam rempah dan metode penyajian yang khas. Sekalipun namanya sama, bukankah itu berarti Anda merasakan hal yang sama, Anda tahu, teman saya?
Misalnya, ketika seorang teman datang ke Jogja, ada sesuatu seperti Sate Klatak. Sate terbuat dari daging, dijahit dengan tongkat, lalu dibumbui dengan bawang putih dan lada. Ada juga satelit Bali yang membedakan rendaman. Juga dengan daerah lain yang memiliki sate khasnya sendiri.
Kuliner Pokok selama Hari-hari Besar
Ya, ternyata ada negara Lombok yang khas di Nusa Tenggara barat yang disebut "pusut". Sate ini juga umumnya berbeda dari sate, baik dari segi rasa maupun gaya penyajiannya. Pusar sate ini menggunakan paku bambu yang lebih besar dari paku normal.
Untuk sekali ini, penduduk Lombok membuat pada acara-acara tertentu atau selama hari-hari penting. Pada kesempatan perayaan, Pesta Rakyat atau hari-hari besa.r Bagi masyarakat Lombok, ini sudah menjadi tradisi selama beberapa generasi. Jadi jangan heran kalau sate ini biasanya tidak ada di pasaran dan tidak bisa dimakan kapan saja.
Resep Sate Pusut Khas Lombok
Bahan:
500 g daging has dalam, iris tipis melintang
1 sdt air jeruk nipis
5 lembar daun jeruk, iris halus
100 ml santan kental dari ¼ butir kelapa parut
Daun pisang, untuk membungkus
Tusukan satai
Bumbu, haluskan:
7 buah cabai merah
5 siung bawang putih
4 buah cabai rawit
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
½ sdt terasi, bakar
Cara Membuat:
Memarkan daging sapi hingga melebar. Campur dengan bumbu halus, air jeruk nipis, daun jeruk, dan santan. Diamkan hingga meresap (± 20 menit).
Ambil selembar daging, tusuk dan lilitkan pada tusukan satai. Bungkus dengan daun pisang.
Bakar di atas bara api hingga matang. Angkat, sajikan.
Comments
Post a Comment